Praktek Suap dan Laga Settingan di Liga 3 Mencapai Rp 3 Miliar

Praktek suap dan pengaturan skor di Liga 3 mencapai miliaran rupiah.

Galih Priatmojo | www.mxkc.sbs
Selasa, 18 Desember 2018 | 16:30 WIB
Ilustrasi match fixing di dunia sepak bola (Sumber: ec.europa.eu)

Ilustrasi match fixing di dunia sepak bola (Sumber: ec.europa.eu)

www.mxkc.sbs - Praktek buruk pengaturan skor dan mafia di kancah sepakbola Indonesia bergulir bak telenovela, dramanya tiada akhir. Terbaru, Narasi TV yang merupakan channel youtube besutan Najwa Shihab kembali menguliti borok sepakbola tanah air perihal dugaan pertandingan settingan yang melibatkan wasit serta oknum PSSI.

Dalam video berdurasi sekitar delapan menit itu, dari penelusuran Narasi TV diketahui bahwa praktek pengaturan skor tak hanya ada di Liga 1 atau Liga 2 saja, tetapi juga terjadi di semua kompetisi profesional liga Indonesia tak terkecuali di Liga 3.

Lewat video tersebut salah seorang manajer tim Liga 3, yakni manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani mengungkapkan bagaimana modus pengaturan skor dan praktek mafia sepakbola itu menggentayangi.

Baca Juga: Gol Zulfiandi Masuk Nominasi Gol Terbaik Piala AFF 2018

Lasmi mengungkapkan, timnya bisa naik kasta atau lolos sampai ke babak 8 besar maka ada syarat nominal yang harus dipenuhi. Syarat itu diajukan oleh seorang oknum PSSI Provinsi yang disebutnya Miss T.

''Jadi waktu itu Miss T mengatakan jika ingin naik kasta, jika ingin lolos sampai delapan besar kami harus menjadi tuan rumah. Tapi yang aneh tuan rumah di Magelang bukan di Banjarnegara,'' terangnya.

''Saya tanya biayanya Rp 500- Rp 600 juta. Seadanya uang kami kirim Rp 175 juta katanya masih kurang tambah Rp 50 juta lagi. Katanya uangnya akan dikembalikan kalau kita tidak jadi tuan rumah,'' lanjutnya.

Baca Juga: Pepe Resmi Tinggalkan Besiktas, Gabung FC Porto?

''Setelah kita dikalahkan lawan kediri kami tidak lolos 32 besar apalagi tuan rumah. setelah agak galau saya minta kembali uangnya sesuai perjanjian. Tapi kata Miss T bukannya uang kembali kami justru minus Rp 99 juta. Yang waktu lawan kediri yang menang dihargai Rp 100 jutaan yang kita kalah dihargai Rp 60- Rp 70 juta. Ayah saya sangat kecewa udah ga usah bermain di situ. kalau bola seperti ini tidak akan maju,'' ungkapnya.

Pengakuan manajer Persibara itu nyatanya sejurus dengan fakta lain yang ditemukan oleh tim Narasi TV.

Baca Juga: Hadapi Liverpool di Babak 16 Besar, Begini Komentar Manuel Neuer

Salah seorang wasit yang pernah memimpin kompetisi di Liga 3 mengakui ada sejumlah pertandingan yang sudah disetting alias diatur.

Tiap wasit yang terlibat dalam praktek kotor itu mendapat suap berkisar antara Rp 4-Rp 5juta per pertandingan.

''Suap empat sampai lima juta di Liga 3. Kalau Liga 2 sampai Rp 100 juta. Biasanya pengaturan skor atau pertandingan settingan itu dilakukan untuk memperbaiki klasemen tim. misal mereka terpuruk di zona degradasi, mereka akan minta bantuan perangkat atau wasit untuk perbaiki peringkat,'' jelasnya.

Baca Juga: Presiden La Liga: Lionel Messi Jauh Lebih Hebat dari Ronaldo

Kecenderungan wasit rentan terhadap praktek kotor tersebut dimungkinkan terutama lantaran faktor penghasilan yang tak sepadan dengan risiko sebagai hakim di lapangan.

Disebut bahwa rata-rata penghasilan wasit berkisar di angka Rp 1,5 juta.

''Secara pribadi mungkin tergiur karena imbalan atau bonus yang sudah dijanjikan tim yang akan menang. Faktor suap sangat mungkin terjadi karena selain nilai penghasilan yang kecil juga seringkali tak tepat waktu untuk pembayarannya,'' ungkapnya.

Narasi TV juga menyebutkan jika dugaan suap yang mengalir di kompetisi Liga 3 dalam satu musim bisa mencapai Rp 3 milar.

Hasil tersebut merujuk pada jumlah wasit yang bertugas di Liga 3 yakni sekitar 121 orang per bulan Juli dikomparasikan dengan jumlah suap per wasit yang besarannya mencapai Rp 5 juta per pertandingan.

''Dalam satu kompetisi wasit memimpin laga sebanyak 5 pertandingan. Jika tiap pertandingan dapat Rp 5 juta maka total yang didapat per musim mencapai Rp 25 juta. Dikalkulasikan seluruh wasit yang diduga menerima suap jumlah uang suap yang mengalir mencapai Rp 3 miliar,'' tulisnya.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Persib Bandung akan menjamu PSBS Biak pada laga pembuka Liga 1 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (9/8) mendatang. Regulasi soal larangan suporter tamu hadir masih berlaku

bolaindonesia | 13:28 WIB

Piala Presiden adalah hiburan dengan strategi berbasis kerakyatan, dari dan untuk rakyat. Nilai-nilai yang telah dipegang selama lima edisi sebelumnya itu pun tetap terpatri di edisi keenamnya, Piala Presiden 2024.

bolaindonesia | 23:22 WIB

Program terbaru Persib, MemberSIB hadir untuk mempererat hubungan Persib dengan para suporternya (bobotoh) dengan memberikan berbagai kemudahan.

bolaindonesia | 14:07 WIB

Pesta Rakyat Persib akan menjadi tema acara perkenalan seluruh anggota tim, jersey, dan para mitra yang akan menyertai perjalanan tim kebanggaan Bobotoh ini mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Kegiatan tersebut akan digelar di C-Tra Arena

bolaindonesia | 12:14 WIB

Welber Jardim bisa tampil lawan Malaysia?

bolaindonesia | 11:44 WIB

Persib Bandung sambut positif kehadiran Piala Presiden 2024

bolaindonesia | 12:38 WIB

Shin Tae-yong rupanya mengalami sakit yang serius hingga operasi 6 jam

bolaindonesia | 20:47 WIB

Timnas Putri Indonesia dipaksa menelan kekalahan 2-3 dari Hong Kong dalam pertandingan uji coba

bolaindonesia | 10:27 WIB

Inilah jadwal lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024

bolaindonesia | 10:59 WIB

Sebanyak 24 pemain dibawa untuk melakoni dua laga uji coba melawan Hong Kong

bolaindonesia | 08:47 WIB

Muncul titik terang dalam kasus yang dialami Maarten Paes.

bolaindonesia | 15:06 WIB

Ia dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi Liga 1 dan Asia musim 2024/2025

bolaindonesia | 20:23 WIB

Pemain keturunan Kenzo Riedewald ngebet bela timnas Indonesia.

bolaindonesia | 15:19 WIB

Timnas Indonesia berpesta saat melawan Vietnam dalam perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024

bolaindonesia | 17:10 WIB

Elkan Baggott terdaftar di situs resmi Premier League.

bolaindonesia | 16:11 WIB

Pemain keturunan Gabriel Han Willhoft-King segera gabung Man City.

bolaindonesia | 15:33 WIB

Selebrasi Timnas Australia U-16 dianggap lebay dan provokasi

bolaindonesia | 07:02 WIB

Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas mengukir prestasi pada 11 tahun silam di Piala AFF U-19 2013

bolaindonesia | 06:56 WIB
Tampilkan lebih banyak