Disentil Bek Vietnam Bagaikan Timnas Belanda, Shin Tae-yong Berikan Respon Mengejutkan Seperti Ini

www.mxkc.sbs - Do Duy Manh bek Timnas Vietnam beberapa hari yang lalu turut memberikan sindiran atas banyaknya pemain naturalisasi di kubu Timnas Indonesia.

Bek Timnas Vietnam nampak terlihat sebuah komentar cukup menggelitik, jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 lawan Indonesia.

Menurut Do Duy Manh sebenarnya ia akan menghadapi Timnas Indonesia atau Timnas Belanda, sebgaimana diketahu kebanyakan pemain yang dinaturalisasi atas permintaan Shin Tae-yong ialah pemain keturunan berdarah Indonesia dan Belanda.

Baca Juga: Persija Belum Habis usai Dipecundangi Persib, Persik Jangan Main-Main

"Terkadang kami saling meledek karena tidak tahu apakah kami akan melawan Belanda atau Indonesia," candanya

Pada lain kesempatan Shin Tae-yong turut memberikan penilaian mengenai skuad Timnas Vietnam.

"Saya menyadari ada beberapa pemain naturalisasi di Vietnam," ujar STY dalam video yang diunggah Ketua PSSI, Erick Thohir, @erickthohir, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga: 2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League

Sehingga STY tak mau anggap remeh skuad Timnas Vietnam, pertandingan yang akan terjalin pada 21 Maret justru menurutnya skor akan sulit untuk ditebak.

"Menurut saya, itu perubahan yang baik. Sepengalaman saya selama melatih, akan sangat sulit untuk memprediksi skornya," sambungnya.

Diketahui Vietnam hanya diperkuat satu pemain naturalisasi yakni Filip Nguyen yang berposisi sebagai kiper.

Baca Juga: Empat Pemain Naturalisasi Baru akan Debut Bersama Timnas Indonesia Saat Hadapi Vietnam

Sementara Timnas Indonesia dalam laga lawan Vietnam nanti ada 8 pemian naturalisasi, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marc Klok, Justin Hubner, Sandy Walsh, Jordi Amat Nathan Tjoe-A-On.

Bahkan ada dua pemain yang kini statusnya masih calon pemain naturalisasi seperti Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen. (*)

Baca Juga: Persib Jumpa Persikabo, Persibday Diantara Rocky Gerung dan Pak Sumedi