Husna Rahmayunita
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani. [BWF/Badminton Photo].

Bolatimes.com - Skuad Indonesia gagal bersinar di Kejuaraan Beregu Campuran Asia atau BAMTC 2023 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab. Perjuangan Merah putih hanya mampu sampai perempat final.

Fajar Alfian dan kawan-kawan ditekuk skuad Korea Selatan dengan skor 3-1 di babak perempat final BAMTC 2023 hingga gagal melaju ke tahap berikutnya.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rionny Mainaky menilai kekalahan ini tak lepas dari kondisi sejumlah pemain yang tidak fit.

"Secara umum memang kondisi pemain banyak yang tidak prima. Gregoria sakit flu, Putri KW juga sebetulnya tidak sehat," kata Rionny dalam pesan resmi PP PBSI, Minggu (19/2/2023).

Pada perempat final Jumat lalu, Putri KW tampil pada partai kedua menggantikan Gregoria yang memang tidak dalam kondisi bugar. Meski pada awalnya diyakini mampu tampil baik, sayangnya hasil akhir yang dipetik Putri justru tak sesuai harapan.

Tak hanya dari tunggal putri, sektor ganda putra dan ganda putri yang tampil pada partai ketiga dan keempat pun sama mengecewakannya.

Menurut Rionny, aik pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ternyata juga dalam kondisi kurang sehat.

"Fadia yang tidak fit memang sangat dilematis kalau tidak diturunkan, meskipun kondisi sakitnya tidak separah Gregoria dan Putri KW. Kondisi Rian juga tidak fit benar," ungkap Rionny.

Selain kondisi fisik, mental juang pemain juga menjadi sorotan.. Meski PBSI memastikan para atletnya lebih unggul secara teknik, namun keunggulan tersebut tak bisa dieksekusi dengan maksimal akibat minusnya daya juang/

Rionny menyebut atletnya menjadi tampil ragu-ragu karena adaptasi lapangan yang kurang baik sehingga harus bertukuk lutut dari ribal.

"Pemain serba ragu-ragu karena adaptasi dengan lapangan kurang bagus. Apa artinya teknik menang, tetapi di tengah pertandingan tak bisa keluar dari tekanan karena lawan lebih baik beradaptasi," ujarnya.

Kegagalan Skuad Garuda juga berhulu pada mental juang yang tidak maksimal. Dari empat partai yang dimainkan, hanya tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo yang menang pada partai pembuka.

Berdasarkan pengamatannya di lapangan, sejumlah pemainnya tak bisa keluar dari tekanan karena tidak bisa bermain lebih ngotot dari lawan.

"Harusnya, kalau lawan bermain nekat, pemain kita harus lebih nekat. Kalau lawan bermain berani, pemain kita juga harus jauh lebih berani lagi," tutur Rionny.

Menurut Rionny, keberanian pun tak cukup untuk bisa memenangi pertandingan pada ajang beregu. Namun kecakapan dalam memilih strategi juga tak lepas dari kunci keberhasilan.

(Antara)

Load More