Irwan Febri Rialdi
Timnas Indonesia. (PSSI)

Bolatimes.com - Timnas Indonesia akan berpartisipasi di Piala AFF 2020. Skuat Garuda tergabung di grup B bersama Malaysia, Laos, Kamboja, dan Vietnam.

Harus diakui, Timnas Indonesia mendapat saingan berat. Tanpa mengecilkan Laos dan Kamboja, untuk lolos ke semifinal, skuat besutan Shin Tae-yang kudu menghadapi Malaysia dan Vietnam.

Dalam ajang ini, Timnas Indonesia bisa saja gagal juara. Mengapa? Silakan disimak faktor-faktor yang sudah Bolatimes rangkum.

Baca Juga:
Optimis! 3 Alasan Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2020

1. Jadwal Bentrok dengan Liga 1

Sudah bukan cerita baru jika Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF, akan terganggu dengan masih berjalannya kompetisi. Ini sudah terjadi di edisi-edisi sebelumnya.

Lewat faktor ini, Timnas Indonesia diprediksi tak akan tampil maksimal. Sebab, pemain yang berkonsentrasi di kompetisi mesti membelah diri untuk membela panji Marah Putih.

Baca Juga:
Cerai dari Raiden Soedjono, Tyas Mirasih Resmi Menjadi Janda

Belum lagi soal jadwal yang masih abu-abu. PSSI dan PT LIB belum memberikan jadwal secara keseluruhan selama satu musim. Mereka mengklaim bahwa jadwal akan dibuat berdasarkan hasil evaluasi di setiap serinya mengingat kompetisi Liga 1 menggunakan sistem bubble to bubble.

2. Klub Enggan Melepas Pemain

Ini juga jadi cerita pengulangan yang selalu terjadi di Piala AFF. Wajar saja, klub mana, sih, yang mau melepas pemain ke tim nasional saat kompetisi bergulir?

Baca Juga:
Gajinya Tak Banyak, Bos Persis Solo Kasihani Kakaknya yang Jadi Wali Kota

Hal ini sempat menjadi polemik yang sudah kerap terjadi. Memutar kembali ke 2017, ketika itu PSSI pimpinan Edy Rahmayadi memaksa Evan Dimas dan Ilham Udin, pulang ke timnas kendati mereka masih berkompetisi di Liga Super Malaysia bersama Selangor FA untuk berlatih menyongsong SEA Games.

Jika ditarik benang merahnya, kondisi 2017 dan 2021 mirip-mirip. Pemain yang saat ini menjalani TC bersama tim nasional tengah berkompetisi, dan klub 'terpaksa' harus melepas.

3. Persiapan Hanya 2 Bulan

Baca Juga:
Bantu Granada Imbangi Barcelona, Anak Eks Pelatih Timnas Indonesia Disorot

Sudah menjadi kebiasaan yang mesti dimaklumi agaknya jika bicara persiapan Timnas Indonesia ke Piala AFF: Selalu mepet!

Pada 2016 pernah terjadi saat persiapan hanya dilakukan selama 2 pekan. Jangan lupa pula, saat itu sepak bola Indonesia baru bebas dari sanksi FIFA. 

Kondisi serupa juga dialami pada edisi Piala AFF 2018, ketika itu para pemain tengah berkompetisi. Dan hasilnya, skuat Garuda luluhlantah di babak penyisihan.

Kejadian ini juga akan dialami untuk edisi terdekat. Persiapan yang mepet, bentroknya jadwal, dan tak mendapat restunya pemain dari klub untuk dilepas, bisa jadi akan melengkapi faktor kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Kontributor: Kusuma Alan
Load More