Duh! Edy Rahmayadi Buka Peluang Diskualifikasi Persib

Selasa, 25 September 2018 | 23:27 WIB
Duh! Edy Rahmayadi Buka Peluang Diskualifikasi Persib
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (Suara.com/Adie Prasetyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi buka suara soal sanksi yang bakal diterima pihak yang bersalah terkait tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, setelah dikeroyok oleh oknum Bobotoh jelang laga lanjutan Liga 1 2018 antara Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018). Meski demikian, Edy menyerahkan sepenuhnya keputusan ke Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Meski berstatus sebagai ketua umum, Edy menjelaskan kalau pihaknya tidak berhak memutuskan segala sesuatu terkait sanksi. Gubernur Sumatera Utara itu hanya bisa memberikan rekomendasi kepada Komisi Disiplin PSSI. 

"Ada hukuman yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi yaitu didiskualifikasi. Untuk itu kami akan menindaklanjuti dalam rangka mencari fakta, karena apa yang terjadi ada beberapa kejanggalan," tutur Edy dalam jumpa pers di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

"Kalau yang kita tahu, TKP berada di pagar kedua, kejadian tepat 13.00 WIB. Sedangkan pertandingan bola (Persib vs Persija) dimulai pukul 16.00 WIB yang sebenarnya jam 15.30 WIB. Ada kejanggalan memang. Atas dasar itu, ada investigasi lanjutan untuk mencari kebenaran hal ini," terangnya.

Baca Juga: Frank Lampard Tak Sabar Adu Strategi dengan Mourinho

PSSI sendiri telah mengambil keputusan untuk memberhentikan kompetisi Liga 1 2018 sampai batas yang belum ditentukan. Paling tidak, kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia baru akan kembali saat kasus tewasnya Haringga selesai diusut. 

Oleh karenanya, Edy belum bisa memastikan sanksi-sanksi yang akan diberikan kepada pihak yang bersalah. 

"Saya lebih baik salah ambil keputusan. Tapi, jangan sampai saya menghukum orang yang benar, bukan yang salah. Makanya ini kita telusuri agar benar-benar ketahuan masalahnya," pungkas Edi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI