Dalam Keadaan Tertindih, Angga Dapat 'Mukjizat' hingga Selamat dari Tragedi Kanjuruhan

"Saya awalnya tidak kuat lagi, sudah pasrah naPas enggak bisa, sudah merem pingsan," ujarnya.

Selasa, 04 Oktober 2022 | 14:47 WIB
Polisi menembakkan gas air mata saat kericuhan suporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. (Twitter)

Polisi menembakkan gas air mata saat kericuhan suporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. (Twitter)

www.mxkc.sbs - Angga (17) yang merupakan suporter remaja Arema FC dari Watugede, Singosari, Kabupaten Malang, menceritakan kejadian mencekam saat ia tertindih dalam tragedi Kanjuruhan.

Bersama sembilan orang temannya, Angga menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di tribun 10. Saat aparat keamanan menembakkan gas air mata, suporter remaja berusia 17 tahun ini mengaku tidak panik.

Ia merangkul tiga orang teman satu rombongannya. Meski kebanyakan di tribun 10 panik untuk menyelamatkan diri, Angga meminta temannya untuk tenang dan saling berangkulan.

"Awalnya ada gas air mata, terus sama merangkul teman untuk saya amankan. Ada yang bilang untuk cepat keluart, tapi saya ngomong 'Santai aja jangan panik di sini dulu," cerita Angga saat ditemui di Watugede, Singosari pada Senin (3/10/2022).

Awalnya Angga dan teman-temannya berada di pinggir pagar tribun 10. Sayangnya karena terdorong massa, rangkulannya terlepas ia terpisah dari teman-temannya.

Angga yang terdorong ketengah menceritakan dirinya sempat tertindih. Lebih lanjut, ia mengunakapkan sudah pasrah karena tidak bisa bernafas.

"Saya awalnya tidak kuat lagi, sudah pasrah naPas enggak bisa, sudah merem pingsan," ceritanya dengan terbata.

Beruntung ada suporter lain yang kemudian memanggilnya. Kata-kata itu bak mukjizat yang membuat Angga tersadar kembali dan berusaha lolos dari tindihan.

"Ada orang sebelah yang memanggil saya 'Mas mas'. Di situ saya melek, saya kemudian ambil nafas. Itu masih di gate 10, masih dalam keadaan tertindih," imbuhnya.

Angga mengatakan bahwa orang yang berada di bawahnya meminta tolong. Tangannya kemudian dipegang dan menguatkan bersama agar lolos dari kerumunan tindihan di tribun 10 Stadion Kanjuruhan.

"Bawah saya bilang 'Ayo mas, saya yakin kamu kuat'. Terus yang di bawah saya bebas karena mendorong dari bawah ke atas. Kata yang bawah saya 'sikut aja belakangnya kamu, saya yakin kamu bisa selamat'"," jelasnya lagi.

Mendapatkan anjuran seperti itu, Angga kemudian mempreaktekkannya. Ia sekuat tenaga menyikut orang yang berada di atasnya agar bisa lolos dari tindihan.

"Saya berusaha menyikut (sambil menggerakkan tangannya ke belakang). Atas saya sempat nggak bergerak dan yang manggil 'mas-mas' di awal juga sudah pingsan. Akhirnya saya bisa keluar setelah sikut-sikutan, kaki saya sudah kram," ceritanya lagi.

Angga pun menenangkan diri sembari memijit kakinya yang kram. Ketika sudah berdiri, ia pun naik ke tribun dalam keadaan setengah sadar.

Setelah itu, Angga dihampiri oleh dua suporter lainnya. Mereka memberi minum kepada suporter remaja ini.

"Saya berdiri naik ke tribun, saya di situ agak enggak sadar. Lalu ada dua orang menghampiri saya memberikan minuman. Saya istirahat sebentar dan diantar keluar lewat gate 9.

Di gate 9 sendiri, suasanya juga masih ramai, tapi tidak sepadat seperti tribun 10, tempat Angga awal menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Usai berhasil keluar, Angga langsung menuju ke parkiran. Di sana, ia bertemu rekan lainnya yang berangkat satu rombongan.

Walau selamat, Angga kini juga berduka. Pasalnya, satu teman yang awalnya dirangkulnya ketika berada di tribun 10, dikabarkan sudah tidak bernafas.

Teman Angga yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan ini bernama, Ahmad Fajar Khoirun yang diketahui warga Desa Watugede, Singosari, Kabupaten Malang.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Persib Bandung akan menjamu PSBS Biak pada laga pembuka Liga 1 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (9/8) mendatang. Regulasi soal larangan suporter tamu hadir masih berlaku

bolaindonesia | 13:28 WIB

Piala Presiden adalah hiburan dengan strategi berbasis kerakyatan, dari dan untuk rakyat. Nilai-nilai yang telah dipegang selama lima edisi sebelumnya itu pun tetap terpatri di edisi keenamnya, Piala Presiden 2024.

bolaindonesia | 23:22 WIB

Program terbaru Persib, MemberSIB hadir untuk mempererat hubungan Persib dengan para suporternya (bobotoh) dengan memberikan berbagai kemudahan.

bolaindonesia | 14:07 WIB

Pesta Rakyat Persib akan menjadi tema acara perkenalan seluruh anggota tim, jersey, dan para mitra yang akan menyertai perjalanan tim kebanggaan Bobotoh ini mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Kegiatan tersebut akan digelar di C-Tra Arena

bolaindonesia | 12:14 WIB

Welber Jardim bisa tampil lawan Malaysia?

bolaindonesia | 11:44 WIB

Persib Bandung sambut positif kehadiran Piala Presiden 2024

bolaindonesia | 12:38 WIB

Shin Tae-yong rupanya mengalami sakit yang serius hingga operasi 6 jam

bolaindonesia | 20:47 WIB

Timnas Putri Indonesia dipaksa menelan kekalahan 2-3 dari Hong Kong dalam pertandingan uji coba

bolaindonesia | 10:27 WIB

Inilah jadwal lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024

bolaindonesia | 10:59 WIB

Sebanyak 24 pemain dibawa untuk melakoni dua laga uji coba melawan Hong Kong

bolaindonesia | 08:47 WIB

Muncul titik terang dalam kasus yang dialami Maarten Paes.

bolaindonesia | 15:06 WIB

Ia dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi Liga 1 dan Asia musim 2024/2025

bolaindonesia | 20:23 WIB

Pemain keturunan Kenzo Riedewald ngebet bela timnas Indonesia.

bolaindonesia | 15:19 WIB

Timnas Indonesia berpesta saat melawan Vietnam dalam perebutan tempat ketiga Piala AFF U-16 2024

bolaindonesia | 17:10 WIB

Elkan Baggott terdaftar di situs resmi Premier League.

bolaindonesia | 16:11 WIB

Pemain keturunan Gabriel Han Willhoft-King segera gabung Man City.

bolaindonesia | 15:33 WIB

Selebrasi Timnas Australia U-16 dianggap lebay dan provokasi

bolaindonesia | 07:02 WIB

Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas mengukir prestasi pada 11 tahun silam di Piala AFF U-19 2013

bolaindonesia | 06:56 WIB
Tampilkan lebih banyak